
CLANCY OVERELL | Editor | KONTAK
Setelah salah membaca sentimen nasional menjelang Pemilihan Federal 2022, media konservatif Australia yang jenuh tampaknya sama sekali tidak memiliki tujuan.
Dengan otokrat Kristen yang bangga, Scott Morrison, duduk di bangku cadangan selama sisa karirnya, hanya bayangan dari perusahaan korporat seperti dulu, pembela kebebasan berbicara yang sengit di Sky News dan kain Murdoch tidak memiliki satu pun pahlawan yang dipuja.
Bahkan Perdana Menteri senar ke-2 mereka Frydenberg kehilangan kursinya karena seorang wanita tegas yang tidak menjawab lobi pertambangan atau sektor perbankan, dan Perdana Menteri serang ke-3 Christian Porter menghilang ke dalam malam setelah memasang paku ke peti mati Partai Liberal Australia.
Dengan terpincangnya Peter Dutton yang tidak terpilih sekarang mengambil kendali sebagai oposisi, atlet kejutan dan penjual perang budaya tidak memiliki siapa pun yang dapat mereka tunjukkan sebagai contoh cemerlang dari populisme redneck mereka.
Karena alasan inilah para kolumnis konservatif Australia harus dengan enggan memakukan bendera mereka ke sekelompok tujuh pria Brown yang memainkan permainan kelas pekerja kafir itu.
Namun, boneka Murdoch seperti Paul Murray saat ini bingung atlet mana yang harus mereka dukung. Para pesepakbola Manly mengutip keyakinan agama dalam boikot mereka terhadap jersey kebanggaan NRL – atau tim bola jaring Australia yang memboikot sponsor Hancock Prospecting atas komentar yang belum dikutuk yang dibuat oleh ayah Gina Rinehart yang secara terbuka menganjurkan genosida orang Aborigin.
Lelah dan bingung, Paul Murray hari ini memanggil Rupert Murdoch untuk menyegarkan kembali poin pembicaraan tentang perang budaya.
“Oke. Jadi anti-gay itu berani?” dia bertanya kepada tuannya yang berbasis di New York.
“Dan anti-genosida terbangun? Ya ya. Saya mengerti. Kita tidak bisa membuat Gina terlihat seperti penjahat, dia menyalakan lampu di sekitar sini haha”
“Tapi apa kau yakin ingin kita tidur dengan sekelompok… Polinesia? Anda tahu bahwa beberapa dari orang-orang ini adalah imigran, kan? ”
“Ohhh itu benar. Kristen hahaha. Saya mengerti. Kita bisa menjadi teman cuaca cerah dengan mereka. Selama fob konyol ini menghindari hal-hal Black Lives Matter, kan? ”
“Mengerti. Aku akan menyebarkannya. Saya harap para wanita bodoh ini bangkrut dan kehilangan pekerjaan karena kesetiaan kepada rekan satu tim Aborigin mereka. Betapa lucunya itu”
AKAN DATANG LEBIH BANYAK LAGI.